Korantempo, Minggu, 18 Oktober 2009
SAJAK YANG BERMULA DARI SEPANTUN-SEPANTUN KECIL
sepantun gelapung hanyut
kalau disebut sepantun gelapung, maka hanyut akan teringat batangnya disebut-sebut, buahnya dibiar tiada tujuan
sepantun talang basah
diketuk juga itu talang, di dalamnya miang gatal bersarang di dalamnya bulat air diumpamakan di dalamnya basah tak dapat dikemanakan dan dari kulit luar itu talang bakal dibilah dengan parang
sepantun kopi pahit
kau dengarlah suara-suara yang berbunyi malam maka akan kau pantunkan kopi pahit rasa di lidah hendak dibuang, tapi candu di badan mengharuskan untuk menelan
sepantun benang basah
seringkali benang basah diberi maksud yang salah tak baik dipintal, tak baik diregang, tak baik ditarik ditegakkan
tak ada salah jika dikeringkan, didiang di bumbungan dapur atau diurai dari satu tangkai pohon ke tangkai lain agar gerak angin memberinya maksud lain jadilah benang berguna penyambung kain buruk
sepantun orang buta
jika berlari hendak disuruh, berjalan pun aku dipapah kusebut ini agar kau mematah agak seranting kayu biar aku belajar menyusun langkah
2009
JURU MASAK KAMPUNG
: damhuri
sesekali kau harus pandai menggunakan asam sebagai garam juga empedu sebagai tebu
di bunyi tingkahan sendok gulai dan kuali kau bakal menemu hal yang serupa itu
kau tak paham bagaimana dirinya mengurung mendung agar tak menurunkan hujan (dengan segenggam garam dan percikan buah asam ia lemparkan ke bara dalam tungku sambil merapal entah kalimat apa)
kau juga bakal tak paham bagaimana ia mengendapkan sari tebu ke dalam serat empedu sebab ia lihai meracik bumbu ia tahu di gelegak mana santan menggumpal ia hafal di wangi manakah lada, pala, garda munggu (di mana segala bumbu saling berpadu)
agar suatu kali kau maknai ia sebagai si tua, juru masak kampung yang selalu berkopiah berkain sarung lihai bersiul dan bersenandung pandai mengobat hati yang murung Gunuangpangilun, 2009 Esha Tegar Putra belajar di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas, Padang. Kumpulan puisinya Pinangan Orang Ladang (FramePublishing, 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar