Sastra Lampung Post

Sabtu, 19 Juni 2010

Puisi Oky Sanjaya

Konsisten


kita telah memilih jalan ini untuk berbalapan.

tanpa percakapan; atau sebuah pukulan.

tak ada yang terpaksa; atau sebuah pistol di tangan.

selintas memang, kau melihatku agak marah,

rumah yang telah lama kita bangun,

hancur; atau terlanjur digusur.

“surat rumah kita tidak lengkap,” katamu.

tapi cinta kita lengkap.


seseorang, yang mungkin kamu, terlanjur

tidak berkata-kata; atau menanyakan

silsilah tanah, keringat tumpah, sesayat darah

yang turun-temurun terkubur bersama,

seseorang yang mungkin kamu; tetangga.


kita, atau mungkin kamu, telah memilih jalan ini,

yang terlanjur diproyek menikung, dan tentu tahu

resiko salah berhitung.

-----

Oky Sanjaya, lahir di Sanggi, Lampung, 13 Oktober 1988. Sedang belajar di Jurusan PMIPA Fisika Universitas Lampung. Bergiat di Yayasan Sekolah Kebudayaan Lampung (SKL).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan ke 23

Suatu hari, dimana kami, mempertimbangkan kembali akar. Suatu hari – kondisi telah menentukan takdir kami secara alami; law of nature. Suatu hari sastra, yang dipertimbangkan secara estetispun. Sesungguhnya landasan “pengetahuan”. Kita bergerak “mengetahui”. Sastra adalah upaya membicarakan law of nature. Jangan terjebak dengan pemahaman ini!


17 Juni 2010


Laman